Ciri-ciri Masa Remaja
Masa Remaja sebagai Periode yang Penting
Masa remaja merupakan periode yang penting karena masa remaja memiliki dampak baik untuk jangka waktu yang singkat dan jangka waktu panjang secara fisik dan psikologis untuk membentuk perilaku dan perkembangan mental remaja. Sehingga pentingnya membentuk perilaku dan mental yang baik pada masa remaja.
Masa Remaja sebagai Periode Peralihan
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak, sehingga perilaku yang dimunculkan oleh remaja tidak terlepas dari perilaku yang dilakukan pada masa anak-anak, namun remaja tetap diajarkan untuk menjadi orang dewasa agar remaja dapat siap menghadapi masa selanjutnya.
Masa Remaja sebagai Periode Perubahan
Perubahan yang terjadi pada masa remaja berupa sikap dan perilaku sejajar dengan perubahan fisik. Terdapat lima perubahan yang dapat terjadi pada masa remaja yang bersifat universal.
a. Perubahan yang pertama, yaitu semakin meningginya emosi dimana intensitasnya bergantung pada perubahan kondisi fisik dan psikologis yang terjadi.
b. Perubahan yang kedua, yaitu perubahan pada tubuh yang dapat pada perubahan fisik dari masa anak-anak ke remaja.
c. Ketiga, perubahan minat dan pola pikir sehingga pada remaja sudah mulai memikirkan permasalahan yang mereka hadapi sendiri.
d. Keempat, perubahan nilai-nilai, segala sesuatu yang dulunya dianggap penting pada masa kanak-kanak sekarang sudah dianggap sebagai hal yang tidak perlu dan penting lagi.
e. Kelima, sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap perubahan. Remaja menginginkan kebebasan terhadap dirinya, namun mereka takut mengambil resiko untuk mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang mereka lakukan.
Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah
Setiap tahapan perkembangan menghadapi masalahnya masing-masing. Termaksud juga masa remaja yang memiliki masalah dan sulit untuk diselesaikan. Biasanya, masalah-masalah tersebut sulit untuk diselesaikan karena remaja tidak memiliki pengalaman dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi karena pada masa kanak-kanak, masalah yang mereka hadapi seringkali diselesaikan oleh orang lain, seperti guru ataupun orangtuanya. Selain itu, remaja yang sangat percaya diri untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan tidak meminta saran dari orang yang lebih berpengalaman akan menyelesaikan masalahnya berdasarkan dengan apa yang mereka yakini sehingga kebanyakan remaja mendapatkan bahwa penyelesaian masalahnya tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Masa Mencari Identitas
Erikson (Hurlock, 2004) mengemukakan bahwa masa remaja berada pada tahapan identitas vs krisis identitas. Dimana remaja berusaha mencari identitas dirinya dalam lingkungan masyarakat. Identitas yang dicari remaja seperti siapakah dirinya atau lebih sering kita kenal dengan pencarian jati diri, bagaimana remaja kedepannya, hingga arah kehidupan yang akan mereka jalani, sehingga remaja akan mendapatkan peran yang baru dalam kehidupannya.
Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan
Anggapan tentang remaja yang cenderung negatif membuat orang dewasa yang bertugas untuk membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal. Anggapan yang berkembang membuat remaja dianggap sebagai masa yang buruk.
Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistik
Remaja melihat sesuatu berdasarkan apa yang mereka inginkan dan harapkan, tidak sesuai dengan realitas yang ada. Mereka menganggap segala sesuatunya harus sesuai dengan yang mereka inginkan, namun mereka cenderung tidak memperhatikan keadaan sebenarnya, sehingga jika sesuatu yang mereka harapkan tidak sesuai dengan yang mereka inginkan, maka mereka dapat merasa kecewa dengan hal tersebut.
Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa
Setelah mengakhiri masa remaja maka seseorang akan diperhadapkan pada masa dewasa. Masa remaja merupakan awal untuk menghadapi masa remaja. Sehingga remaja berusaha untuk meninggalkan citra mereka pada masa remaja yang cenderung kekanak-kanakan dan melakukan perilaku yang dianggap dapat mencerminkan perilaku orang dewasa seperti merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan, hingga melakukan seks bebas.